Translate

Almaghfurlah Alhabib Munzir Al Musawa


Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un
Telah Meninggal Dunia, Guru Kita Alhabib Munzir bin Fuad Al-Musawa


Almaghfurlah Alhabib Munzir Al-Musawa
Meninggal dunia pada hari Minggu 15 september 2013 / 9 dzulkaidah 1434, Beliau lahir pada 23 februari 1973 / 19 muharram 1393 Ayah beliau bernama Fuad Abdurrahman Al-Musawa kelahiran Palembang, dibesarkan di Makkah AlMukarrahmah, dan mendapat gelar sarjana di Newyork University di bidang Jurnalistik,
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas beliau
mulai mendalami Ilmu Syariah di Ma'had Darul Musthafa Tarim Hadhramaut Yaman, Beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1998 dan mulai berdakwah dari rumah ke rumah dan membuka majelis taklim yang di hadiri sekitar enam orang, beliau berdakwah menyebarkan kelembutan dan cinta Allah swt dan Rasul saw yang membuat hati pendengar sejuk beliau tidak mencampuri dengan urusan politik urusan pemerintahan, akan tetapi selalu mengajarkan tujuan utama manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah swt.

Dengan demikian manusia dengan latar belakang apapun bisa menjadi lebih dekat kepada Allah swt. Sehingga ketika mereka dalam kesibukannya tapi hati mereka selalu bersama Allah swt. inilah tujuan Nabi Muahammad saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam. ketika majelis yang kebanyakan dihadiri oleh pemuda-pemudi kian meluas, maka beliau diminta untuk menamai majelis ini, beliau pun dengan lantangnya berkata nama majelis ini adalah Majelis Rasulullah saw, karena memang majelis ini murni membahas tentang bimbingan Sang Nabi, Alqur'an dan Sunnah, serta mengarahkan hadirin untuk beridolakan Rasulullah saw, tampa mencampurkan dengan urusan yang lain, Semasa hidup beliau pernah berkata kepada jama'ah sebelum dibuatnya majelis ini "Sungguh aku telah memimpikan Rasulullah saw, dan beliau berkata kepada ku Wahai munzir sungguh engkau akan bersama ku ketika umur mu berusia 40 tahun"

sebelum wafat beliau telah mempersiapkan 3 helai kain kafan yang dipakai untuk sajadah shalat, beliau juga  merencanakan untuk berangkat ke Tarim Hadhramaut Yaman, beberapa hari sebelum wafat beliau berpesan kepada jama'ah untuk membelikan selimut putih untuknya, beliau menghembuskan nafas terakhir di RSCM(rumah sakit cipto mangunkusumo) Jakarta Pusat, Ratusan ribu jama'ah dari rakyat terendah sampai pimpinan tertinggih Hadir di ritual pemakaman beliau,

Alhabib qurais baharun adalah pemimpin pondok pesantren yang juga menjadi sahabat dekat al habib munzir ketika berada di pondok pesantren darul musthofa yaman dan ketika berdakwah, Alhabib qurais bercerita bahwa Al habib munzir adalah seorang murid yang menjaga adabnya, Al habib munzir mempuyai tujuan hidup mendekatkan umat untuk dekat dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, karna dengan mencintai Allah dan Rasul modal kita untuk selamat di dunia dan akhirat,
sebelum sehari wafat beliau habib munzir mengunjungki pondok pesatren habib qurais yang berada dicirebon, ketika habib qurais selesai shalat habib munzir yang berada disampingnya memegang pundak beliau dan menanggis di pudak habib qurais habib munzir berkata “Alangka rindunya aku kepada Rasulullah,” sampai di ulang-ulang perkataan tersebut Al habib munzir berkata “Apakah jama’ah majelis Rasulullah akan masuk surga dan berkumpul dengan saya” sambil menanggis, maka habib qurais berkata “Sungguh di hari kiamat kelak Surga dan Neraka berada di tangan Sayyidina Muhammad”, dan habib qurais berkata “Alangkah beruntungnya jama’ah majelis Rasulullah mempunyai guru seperti antum” habib munzir berkata “Alangkah beruntungnya kita mempunyai guru seperti Al Habib Umar bin Hafidz.”

Almaghfurlah Alhabib Munzir Al-Musawa disemayamkan disamping masjid at-taubah jl.rawajati timur 2 Jakarta Selatan Lokasi

No comments: