Translate

Penulis

penulis, bernama Munzir bin Fuad Almusuwa, dilahirkan di cipanas cianjur jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1972, bertempatan 19 Muharram 1392H, ayahnya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, kelahiran palembang, sumatera selatan, dibesarkan di Makkah Almukarramah, dan mendapat gelar sarjana di Newyork University, di bidang jurnalistik. setelah kembali ke indonesia bekerja di harian Berita Yudha sebagai wartawan luar negeri. begitu pula ketika bekerja di harian Berita Buana, juga ditugasi sebagai wartawan luar negeri selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas cianjur jawa barat.

setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, penulis mulai mendalami Ilmu Syari'ah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan. Lalu mengambil kursus Bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, dan memberdalam lagi Ilmu Syari'ah Islamiyah di Ma'had Al Khairat, Bekasi Tinur. kenudian penulis melanjutkan belajarnya di Ma'had Darul Musthafa, Al Habib Umar bin Hafidz Tarim Hadhramaut Yaman Selatan Empat tahun, untuk lebih mendalami Ilmu Syari'ah.

Al Habib Munzir kembali ke Indonesia Tahun 1998, dan mulai berdakwah dengan membuka majelis taklim di perumahan. dengan jumlah hadirin sekitar enam orang, Beliau terus berdakwah dengan menyebarkan kelembutan Allah Swt, dalam ceramah-ceramhnya penulis tidak mencampuri urusan politik, urusan pemerintahan, tetapi beliau selalu mengajarkan tujuan utama di ciptakannya manusia, untuk beribadah kepada Allah Swt. Dengan demikian manusia dengan latar belakang apa pun dapat menjadi lebih dekat kepada Allah sehingga akan terjaga semua tingkah lakunya dan selalu dalam kebaikan. Inilah dakwahNabi Muhammad Saw yang hakiki, masing-masing dengan kesibukannya tapi hati mereka selalu bersambung dengan Allah. Inilah tujuan Nabi Saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekian alam.

Kini majelis taklim yang dahulu hanya di hadiri sekitar enam orang saja,sudah berjumlah lebih dari 30.000 orang pria dan wanita. beliau juga membuka forum tanya jawab di sini

Beliau menamakan gerakan dakwah ini dengan nama Majelis Rasulullah SAW karena memang majelis ini murni membahas tentang bimbingan sang Nabi, Alqur'an, dan Sunnah. serta mengarahkan hadirin untuk beridolakan Rasulullah SAW tampa mencampurkannya dengan urusan lain.
semua keberhasilan ini disebabkan beliau hanya menjadi penyambung lidah Nabi Muhammad SAW yang menjadi Rahmat untuk sekalian alam, dan menghindari mencampuri urusan politik. Sehingga semua orang dapat menerima dakwahnya.

No comments: